not just a story, but it also creating a history

__Love * Life * sad *GLad * tears * Laugh-----

Senin, 31 Desember 2007

RfLeksi akhir Tahun, semangat VS Tambah NyeseL

Hari ini tepantnya tanggal 31 Desember, kita berada di penghujung tahun 2007, sama artinya berjalan menuju tahun 2008. Berbagai kegiatan telah direncanakan, ada yang mengisinya berkumpul dengan keluarga besar, ada yang berlibur di puncak, dan bagi para muda –mudi biasanya lebih memilih merayakannya di tengah keramaian, apalagi yang sedang di mabuk cinta.

Berbagai acara di gelar, baik di media televisi, maupun di media cetak. Dan juga di pusat keramaian seperti di Monas, Taman Mini Indonesia Indah, pantai Ancol, di sekitar bundaran Hotel Indonesia dan pusat-pusat perbelanjaan dengan menghadirkan bintang FiLm ataupun band ternama untuk ikut serta menyemarakkan. Bila jam dua belas malam telah tiba mereka semua serentak meniupkan trompet dan menyalakan petasan dan juga kembang api.

Itu semua adalah sebagian acara yang sudah biasa dilakukan menjelang tahun baru yang bisa dikatakan bahwa tahun baru tidak lebih dari sekedar pesta dan bersenang-senang.

Namun di tengah metropolitan yang syarat dengan kehidupannya yang hedonis dan materialis serta logis, jangan dikira menyambut tahun baru bagi masyarakatnya hanya sekedar pesta dan senang-senang belaka, namun masih banyak diantara mereka yang mengisinya dengan merenungkan kembali perbuatan-perbuatan yang telah di lakukan selama 2007? Kegiatan tersebut biasa kita sebut dengan nuansa intropeksi diri, atau juga muhasabah.

Intropeksi diri atau muhasabah yang biasa dilaksanakan masyarakat Islam di masjid-masjid seperti yang telah teman-teman saya rencanakan untuk menyambut tahun baru 2008, nanti malam mereka (Faidah Umami, Qoriati Fikria, Avina Mardiyati, Ummu Sholehah, Ummu Sakinah Dst), mereka berencana untuk menyambut tahun baru di masjid Attiin, yang kabarnya akan dilaksanakan Dzikir akbar bersama H. Arifin Ilham dan berbagai rangkaian acara nuansa Islami lainnya.

Tahun baru menurut Rien zOOm sendiri apa??


Bagi saya tahun baru itu biasa-biasa saja, tidak lebih dari sekedar pergantian tahun dan bertambahnya usia saya. Tapi bukan berarti saya tidak ikut ambil moment di dalamnya.

Sampai tahun ini, saya menikmati tahun baru di Metropolitan sudah empat kali, dengan kegiatan yang biasa-biasa saja bahkan terkesan norak banget or gak respect

Tahun pertama saya di Metropolitan saya menikmatinya bersama keluarga di Bintaro. Saya, Kakak, Bibi, Paman dan Sepupu saya yang bermukim di Jakarta. Sekedar bercengkerama, meluapkan rasa kangen yang sudah wah wah terus acara bakar-bakar ikan.

Tahun kedua saya menikmati tahun baru hanya guyonan di kamar bersama temen-temen saya dari Palembang (waktu itu saya masih di asrama)

Tahun ketiga, merupakan tahun yan mengenaskan sampai tidak tahu pergantian tahun, karena saya dan teman saya yang sudah berencana mau ke Senayan ternyata ketiduran, bangun-bangun sudah malam dan suasana Ciputat sepinya sudah tidak ketolong. Ceritanya tahun baru kemaren bersamaan dengan perayaan Idhul ‘Adha, dan kita sebelumnya merayakannya di masjid Istiqlal dilanjutkan bakar-bakar sate di yayasan Nanda Dian Nusantara. Begitu selesai waktu menjelang Maghrib, sudah kecapean gak karuan ,,,ketiduran decH,,,,,begitu bangun dadaaaaaaaaaaaaaaaa tahun baru.

Kalau untuk nanti malam tidak tahu juga, mungkin juga gak jauh dari tahun-tahun kemaren. Faidah ngajakin ke Attain, Alvi ngajakin leyeh-leyeh di kamar saja, dan kebetulan someone saya mengcancel acara nonton konser di Monas (sungguh keputusan terbaik dan benar dari sudut pandang manapun,,,hEEEEE EitSSS jangan berdua-duaan=beginilah kalau pacaran sama-sama anak pesantren saling mengingatkan…walahhhhhh), kalau pinginnya sich macam-macam tapi seandainya ntr dah mentok kayaknya lebih asyik leyeh-leyeh di kamar dan nonton konser di televisi huuuuuuuuuuuuuuuuuuu gak seru (biasa aja kaliiiiiii).

Intinya bagi Rien Zoom tahun baru biasa-biasa saja, kalau hanya sekedar keliling Jakarta, hampir saben punya kesempatan tidak kenal waktu yang pentng ada duwit (kalau gak ada yaaaa minta traktiran) dan temennya “SIAP DECH’’ Desember’07 saja dah kemana-mana Dufan, Ancol, TMII, Monas, Istiqlal, PIM, BP, PS LB, bahkan keliling Jakarta hanya dengan 3500 alias naik bus way dan musti hafal tempat transit,,,,,,ngerayain kayak gituan saya tidak pernah nunggu tahun baru, jadi begitu tahun baru tiba tinggal capeknya.

Ruang IntROpeksi Diri Menurut ZOOm??

Banyak yang mengatakan dan mengisi tahun baru serta memaknainya sebagai moment intropeksi diri seperti yang sudah dijelaskan di atas, bagaimana dengan rien zoom??

Bagi saya pribadi sarana intropeksi diri tidak hanya tahun baru tapi intropeksi diri bisa terjadi kapanpun dan dimanapun tentunya pada suasana dan keadaan yang tepat dan mendukung.

Suasana dan keadaan yang paling tepat bagi saya untuk intropeksi diri yaitu pada waku gagal mewujudkan harapan , pada saat saya kecewa, terluka, tejatu. Pada saat itulah moment intropeksi diri bagi saya harus dimanfaatkan sedemikian rupa, karena keterjatuhan dan ketersakitan adalah moment yang paling dahsyat dan menunujukkan titik hitam dari kehidupan kita.

Apa salah saya??

Benarkah ini kesalahan saya??

Jika memang saya tidak salah, adakah yang kurang dari kepasrahan saya dengan menyertakan ruangan bagi Allah bermain??maksudnya apakah niat saya sudah benar dan seterusnya.

Atau semuanya hadir hanya sekedar menguji kualitas keimanan saya pada-Nya.

Benar-benar tatkala kita terperosok dalam jurang yang terdalam, kita jangan sampai menyia-nyiakannya segeralah intropeksi diri, temukan titik hitam di dalamnya baru kemudian kita bangkit dan menyerahkan segala daya dan upaya hanya pada-Nya…….

HaPPy New Year………..

Happya New Year

Yang lalu biarlah berlalu, kita ambil hikmahnya

Dan tatap yang ada di depan dengan kepercayaan diri, serta optimis

Karena Tuhan tidak pernah jauh dari hamba-Nya, jangan lagi ragu, jangan lagi bimbang

Berdo’alah!!!karena hanya Dia yang mampu meyakinkan, hanya Dia dan hanya Dia



Rien Zumaroh 31 Des’07

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda